DIPLOMAT TERPERCAYA, Kabupaten Banjar – Kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati Banjar mengemukakan strategi berbeda untuk menyelamatkan industri intan Martapura yang terancam di momen debat publik kedua yang difasilitasi KPU Kabupaten Banjar.

Paslon 2, Syaifullah Tamliha – Ahmad Bahasyim, mengusulkan pengenalan teknologi modern untuk mengolah intan dengan lebih efisien. Mereka juga menekankan pentingnya menarik investor asing untuk memperkuat industri intan. “Tanpa teknologi dan investor, kita akan ketinggalan,” kata Syaifullah.

Sebaliknya, Paslon 1, Saidi Mansyur – Said Idrus Al Habsyi, menilai pendekatan Paslon 2 terlalu ambisius. Saidi berpendapat bahwa pasar intan di Martapura sudah kuat dan dikenal di Asia Tenggara. “Kami akan terus memperkuat perajin lokal dan pasar yang sudah ada, tanpa bergantung pada investor luar,” ujar Saidi.

Perseteruan ini semakin memanas ketika Syaifullah menegaskan pentingnya inovasi untuk mengikuti perkembangan pasar global. “Jika tidak berinovasi, kita akan tertinggal,” tegasnya.(ya)