DIPLOMAT TERPERCAYA, Tanah Bumbu – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berupaya keras untuk mengurangi dampak sampah plastik yang menjadi masalah lingkungan serius di wilayah ini. Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, bersama Gubernur Kalsel Muhidin, meninjau inovasi produk lokal ramah lingkungan di acara Bazaar UMKM Batfest 2024 yang berlangsung di Jhonlin Pantai Festival, Batulicin, Tanah Bumbu, pada Selasa (31/12).

Dalam kesempatan itu, Menteri Hanif mengapresiasi produk kerajinan lokal, seperti tas anyaman Bakul, yang dihasilkan oleh pelaku UMKM setempat. Menurutnya, produk-produk semacam ini memiliki potensi besar dalam mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai dan membantu pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. “Inovasi produk lokal yang mengurangi penggunaan plastik sangat penting. Selain berdampak positif bagi lingkungan, produk ini juga mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar Hanif.

Sampah plastik masih menjadi masalah utama di Kalimantan Selatan, dengan hampir seluruh sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir berasal dari plastik. Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Kalsel, meski ada upaya pengurangan sampah yang cukup signifikan, pada 2023 tercatat penurunan sebesar 16,55%, namun pada 2024 masih ada target pengurangan sekitar 7,15%. Meskipun ada kemajuan, masih ada sekitar 147 ribu ton sampah yang belum terkelola dengan baik pada 2024.

Menteri Hanif mengingatkan bahwa Indonesia menduduki peringkat keempat dunia dalam hal timbunan sampah plastik, sehingga pengurangan sampah plastik harus menjadi prioritas bersama. “Masalah ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, sektor industri, dan masyarakat. Kolaborasi yang solid sangat diperlukan untuk mengurangi sampah plastik secara efektif,” tegasnya.

Gubernur Muhidin menanggapi positif arahan dari Menteri Hanif. Ia berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan produk UMKM lokal yang ramah lingkungan dan berinovasi dalam menciptakan produk-produk yang dapat menarik minat masyarakat. “Kami akan mendorong UMKM di Kalsel untuk terus berinovasi dengan produk-produk ramah lingkungan, seperti tas Bakul, agar dapat lebih dikenal dan diminati, baik di pasar lokal maupun luar daerah,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Kalsel juga berencana untuk meningkatkan promosi produk lokal ramah lingkungan serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab. Dengan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah pusat, sektor industri, dan masyarakat, diharapkan Kalimantan Selatan bisa menjadi contoh dalam pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan, serta memperkuat perekonomian lokal melalui produk-produk ramah lingkungan.(Mr/Adpim)