Polsek Banjarmasin Selatan Amankan 21 Remaja dalam Patroli Cegah Tawuran
DIPLOMAT TERPERCAYA, Banjarmasin – Polsek Banjarmasin Selatan menggelar patroli dini hari untuk mencegah aksi tawuran di masa libur sekolah. Dari operasi ini, sebanyak 21 remaja diamankan karena diduga hendak melakukan tawuran di wilayah setempat.
Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Christugus Lirens, melalui Kanit Reskrim Iptu Sudirno menjelaskan bahwa patroli dilakukan di sejumlah titik rawan, seperti Jalan Tembus Mantuil Gang Gandapura, Jalan Kelayan A, Jalan Kelayan B, dan Jalan Gerilya.
“Kami berupaya mencegah tawuran, kejahatan jalanan, serta peredaran senjata tajam, narkotika, miras, premanisme, dan balap liar di wilayah hukum kami,” ujar Iptu Sudirno.
Saat patroli, petugas mendapati 21 remaja sedang berkumpul di depan sebuah rumah di Jalan Tembus Mantuil Gang Gandapura, RT 26, RW 02, Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Mereka dicurigai tengah bersiap melakukan aksi tawuran.
Dalam operasi ini, petugas juga menyita delapan unit sepeda motor berbagai merek yang digunakan para remaja tersebut. Selain itu, ditemukan senjata tajam berupa satu bilah celurit panjang dan satu busur dengan tiga anak panah.
“Para remaja ini kami amankan ke Polsek Banjarmasin Selatan untuk pembinaan. Kami juga memanggil orang tua mereka agar lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya,” terang Iptu Sudirno.
Sebagai tindak lanjut, kepolisian mewajibkan para remaja tersebut untuk melapor setiap hari ke kantor polisi dengan didampingi orang tua.
“Kami berharap langkah ini bisa memberikan efek jera dan mencegah aksi tawuran serta tindak kriminal lainnya di wilayah ini,” tegasnya.
Polsek Banjarmasin Selatan menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan mengintensifkan patroli serta tindakan preventif lainnya.

Menanggapi langkah yang diambil kepolisian, Advokat Syamsul Khair, S.H., yang kerap menangani perkara kenakalan remaja, mengapresiasi tindakan Polsek Banjarmasin Selatan. Menurutnya, liburan sekolah sering kali membuat para remaja tidak memiliki aktivitas yang jelas, sehingga mereka cenderung mencari kegiatan sendiri yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain, seperti tawuran.
“Tindakan ini patut diapresiasi. Pembinaan terhadap remaja yang terlibat sangat penting agar mereka tidak kembali melakukan tindakan serupa di kemudian hari,” ujarnya..(dt/hb)
Tinggalkan Balasan